Share

Bab 43 Koper

"Sial!" desis Wenda yang gemas pada kebodohan dirinya sendiri. Ia baru saja ingat bahwa ia lupa membawa baju ganti ke dalam kamar mandi. Tubuhnya sudah terlanjur basah dan ia pun telah selesai mandi. Untung saja ada handuk kimono di sini. Setidaknya mampu menutup sebagian besar tubuhnya. Wenda juga membalut rambutnya dengan sehelai handuk lain yang telah tersedia.

Wenda membuka sedikit pintu kamar mandi untuk memberinya celah agar ia bisa memantau keadaan sekitar. Tuan Muda sedang ada di balkon. Ia duduk membelakangi kamar. Baik! Ini sempurna! Wenda pun berjalan perlahan sambil terus menatap ke arah punggung David. Ia tak melepaskan sedikit pun pandangannya dari sosok David.

'Semoga saja Tuan Muda itu tetap di posisinya sampai aku selesai mengambil baju.' Begitulah doa yang Wenda panjatkan di dalam benaknya. Wenda duduk bersimpuh dan membuka koper yang terletak di bawah meja, namun sayang, koper itu kenapa sulit sekali dibuka? Ritsleting kopernya macet di tengah jalan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status