Share

Bab 51. Rinay Minta Pulang Demi Deo

“Kenapa? Apa kata Bik Yuni? Pasti Maya yang memaksanya menelpon kamu, kan?” tuduh Aldo langsung curiga.

“Bukan sepertinya, Pak. Kata Bik Yuni Den Aldo nangis gak berenti berenti.” Rinay yang masih begitu lemah terlihat tegang.

“Deo? Deo menangis saja?” sergah Aldo ikut tegang.

“Ba-baik, Bik! Aku segera pulang. Tolong tenangkan dulu Den Deonya, ya!” kata Rinay menutup telepon. Itu mengejutkan Aldo.

“Ada tiga perempuan di rumah, tapi tak ada yang bisa menenangkan Deo?” sesalnya memukul kasur bankar.

“Saya mau pulang! Tolong panggilkan perawat untuk melepas jarum infus ini! Tolong panggilkan, Pak!” kata Rinay memohon.

“Apa? Kamu tidak dengar tadi aku biilang apa? Habiskan dulu satu botol infus ini, baru kau boleh pulang!” Suara Aldo meninggi. Kekesalannya kepada orang yang menjaga Deo di rumah, tak sadar dia limpahkan kepada Rinay.

“Saya sudah kuat, Pak! Den Aldo bru saja keluar dari rumah sakit. Saya enggak mau di kenapa-napa! Tolong panggilin perawat, atau aku tairk paksa aja jarum inf
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status