Share

Tak mau Kehilangan

Dengan mengenakan seragam pelayan restoran yang berwarna cokelat muda, Alana melangkah percaya diri menuju meja nomor tiga belas.

Dan ternyata apa yang dikatakan oleh Anes memang benar. Tadinya meja nomor tiga belas itu masih kosong. Tapi kini dua orang lelaki berperawakan jangkung sudah duduk di sana.

Yang satunya langsung tersenyum melampai pada Alana.

“Mbak?” sambil  berseru memanggil Alana karena ingin segera memesan makanan.

Sementara lelaki yang satunya lagi tak bisa Alana lihat wajahnya. Karena posisi lelaki itu yang duduk membelakangi Alana. Dan kaki Alana yang ramping, kini nyaris mencapai meja mereka.

“Selamat siang, Pak. Mau pesan apa?” tanya Alana dengan ramah. Bibirnya menyunggingkan senyum sepenuh hati. 

Akan tetapi senyum itu langsung memudar ketika matanya bersitatap dengan lelaki yang tadi belum sempat Alana lihat wajahnya.

Alana terkejut. Begitupun dengan lelaki itu yang sama terkejutnya seperti A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status