Share

BAB 41

Hati Helix terasa sakit saat melihat beling itu melukai kaki Wailea. Ditambah lagi Wailea yang lemas dan pucat membuat Helix panik dan kebingungan.

"Hel, kita cari penjambretnya ya" pinta Wailea dengan suara yang lemas.

"Tidak, kita harus ke rumah sakit dulu!" tegas Helix.

"Tidak, Hel. Semua barang di dalam tas ku itu penting!" kata Wailea lagi dengan suara mengeras. 

"Kamu lebih perduli pada barang-barang itu daripada kaki kamu sendiri?" tanya Helix terheran-heran. Wailea hanya terdiam.

"Penjambret itu berapa orang dan lari ke arah mana?" tanya Helix.

"Mereka mengendarai motor, jumlahnya dua orang" jawab Wailea.

"Sudah tahu itu motor kenapa masih dikejar?" tanya Helix lagi dengan nada meninggi. Wailea hanya menatapnya sebentar dengan tatapan kesal.

Helix merasa aneh dengan kejadian ini. Belum pernah ada kejadian penjambretan di daerah itu sebelumnya. Hatinya kesal, kenapa harus Wailea?

"Kamu ingat plat mot

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status