Share

Ngidam

Sesampainya di rumah sakit, Biru berlarian menuju ruang praktek, dia gelisah karena telah membuat para pasien menunggu.

Tapi Biru tetap melakukan pekerjaannya dengan profesional, dia matikan ponselnya sebentar agar bisa fokus.

Pasien demi pasien yang datang sebisa mungkin Biru layani dengan baik, berbekal ilmu yang dimilikinya Biru harus bisa menjadi tangan Tuhan menyembuhkan mereka yang banyaknya mengidap penyakit ganas.

Hampir sore ketika dia menyelesaikan praktik, Biru menyalakan ponselnya.

Sang istri tercinta yang pertama kali dia hubungi.

Setelah berpamitan kepada perawat, Biru menderapkan langkah menuju basement dengan ponsel menempel di telinga.

Entah panggilan keberapa akhirnya panggilan tersebut dijawab juga.

“Hallo?” Suara Jingga terdengar ngegas.

“Udah sampe mangga mudanya, sayang?”

“Udah, tapi kenapa kamu nyuruh anggota TNI yang anter ke sini? Kamu menyalahgunakan jabatan papi kamu.”

Jingga kesal, dia ingin papinya bayi yang membelikan mangga muda.

“Itu ajudannya papi saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status