Share

Bab 21

Tatapan keduanya saling mengunci satu sama lain. Degup jantung mereka pun, rasanya hampir terdengar di telinga masing-masing.

Masih dalam posisi yang sama, Daniel meneguk salivanya susah payah. Selena, gadis itu sangat harum baginya. Saat berdekatan seperti ini, rasanya ia enggan untuk menjauh. Bahkan, ia sangat ingin terus mencium aroma harum yang memanjakan indera penciumannya.

Namun, fokusnya menjadi buyar saat Selena bergerak melepas pelukan Daniel saat ia akan terjatuh itu.

"M ... Maaf. Aku ... Hanya reflek tadi," ucap Daniel tergagap.

"Terima kasih," lirih Selena tertunduk malu.

"Tidak usah ganti baju lagi. Seperti ini saja. Kita makan dulu, sambil menunggu malam tiba untuk makan malam bersama Kakek," sambung Daniel menghentikan langkah Selena.

Gadis itu melirik sebentar ke arah Daniel. Kemudian kembali menunduk dan menganggukkan kepala lemah.

"Mmm... Begini saja. Biar adil, aku juga akan berganti pakaian resmi sepertimu. Kau tunggu di sini dulu. Duduk saja dulu, aku akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status