Share

Firasat Ibu Ardhan

“Terserah padamu, yang terpenting aku sudah memberitahumu tentang batas kacamata itu,” jawab si Kakek. Mendengar hal tersebut membuat Ardhan tersenyum, seakan dirinya menang atas si kakek. Yang terpenting baginya sekarang pekerjaannya bisa terselesaikan secepatnya.

“Terima kasih, Kek” jar Ardhan.

Lelaki itu mulai mengerjakan tugas dari asisten Bobby, ia menelpon perusahaan-perusahaan yang selalu berkelit untuk membayar tunggakan. Dengan kehaliannya berbicara dan merayu pada divisi keuangan perusahaan tersebut akhirnya ada satu perusahaan yang bersedia membayar kewajibannya.

Satu perusahaan sudah terselesaikan, kini tinggal menyelesaikan yang lainnya. Namun karena sudah wkatunya untuk pulang, Ardhan langsung menghentikan aktivitasnya. Ia merapikan meja kerjanya, tak lupa menyimpan kacamatanya, setelah itu berjalan menuju pintu ruangannya.

Ketika menutup pintu ruangannya, ia berpapasan dengan Pak Bobby yang juga melakukan hal serupa. Pak Bobby menyapa Ardhan lebih dulu, lelaki itu berta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status