Share

Panggilan Mendadak

“Kami berbicara banyak hal, Pak. Dan sifatnya rahasia, hanya kedua belah pihak saja yang boleh tahu,” goda Ardhan, ia sengaja memancing amarah Prama.

“Kamu benar-benar suka dengan Kinanthi ya?”

“Omong kosong apa itu, Pak? Semenarik apa pacar anda sampai saya suka dengannya?” tanya Ardhan sarkas.

“Jaga mulut anda ya, Pak,” kata Prama mengingatkan Ardhan. Kinanthi mulai takut jika keduanya akan bertengkar di tempat itu. Hal yang sama juga dirasakan oleh si Kakek, ia segera menyuruh Ardhan untuk pulang.

“Makanya jangan sok tahu, Pak Prama. Apa yang kami bicarakan hanya tentang perusahaan kami saja, tidak ada pembahasan tentang perasaan kami satu sama lain,” jelas Ardhan. Sebenarnya ia ingin bicara lebih banyak namun Kakek menariknya untuk segera pulang.

“Sudah, ayo pulang,” ajak si Kakek.

Ardhan menuruti perkataan si Kakek untuk tak meneruskan perdebatannya dengan Prama. Selain ingin cepat pulang ke rumah, ia juga tak ingin bertengkar di perusahaan orang lain. Bisa-bisa ia dipecat oleh a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status