Share

Perusuh Berulah Lagi

“Gimana apanya?” tanya Ardhan.

“Kok gimana apanya, gimana tentang rencana Ibu tadi kamu setuju atau tidak?”

“Terserah ibu saja,” jawab Ardhan. “Aku berangkat dulu ya, Bu.”

Motor Ardhan mulai bergerak meninggalkan rumahnya, ia berniat mengambil jalan utama namun si Kakek yang mengerti suasana hati Ardhan menyarankannya untuk lewat jalur alternatif saja. “Bukankah kita perlu mengobrol,” kata Kakek.

Karena setuju dengan pendapat Kakek maka ia mengubah laju sepeda motornya menuju jalan alternatif. Selama perjalanan ke kantor, Ardhan dan Kakek mengobrol tentang banyak hal, pria tua itu berusaha membuat suasana hati Ardhan menjadi lebih baik lagi. Karena ia tahu akan ada hal lain yang membuatnya suasana hatinya semakin buruk.

“Entah mengapa Kakek terkesan berusaha menghiburku,” selidik Ardhan. Ia merasa si Kakek berusaha untuk membuatnya tertawa, karena tak biasanya pria tua itu bersikap demikian. “Apa akan terjadi sesuatu di kantor?”

“Aku hanya mencoba menghiburmu, itu saja. Jangan menuduh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status