Share

Orang yang Dinanti

Ardhan menantikan kalimat selanjutnya yang akan Kakek katakan.

“Sebaiknya kamu ... pikir sendiri saja,” lanjut si Kakek, ia menggoda Ardhan.

Lelaki itu hanya bisa mendengus kesal sembari membuang muka. “Hadapi saja,” ujarnya. Ardhan kemudian masuk lagi ke dalam warung untuk menyantap makanan yang dipesannya tadi. Benar saja ketika makanannya tinggal setengah porsi, kedua orang tersebut ikut makan dengannya.

Jonas melirik kemeja yang dipakai oleh Ardhan, dibenaknya pasti ada banyak pertanyaan. Hal yang sama juga dilakukan oleh Moritz, bedanya mantan teman Ardhan itu berani mengungkapkannya.

“Kamu habis dari kantor, Dhan?”

“Tidak,” jawab Ardhan, ia menyibukkan diri dengan ponselnya.

“Kenapa pakai kemeja lengkap?” tanya Moritz lagi.

“Kenapa tidak boleh? Terserah aku mau berpakaian apa, tidak semua hal wajib kamu ketahui,” jawab Ardhan ketus.

“Tinggal jawab saja, kenapa ketus begitu?” ucap Moritz. Ardhan tak merespon lai ucapan mantan temannya itu, ia segera menghabiskan makanannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status