Share

Makan Siag Berpahala

“Saya masih merasa tidak enak hati pada anda, Pak,” akunya, raut wajahnya lelaki itu tampak murung. “Semoga Pak Ardhan tidak mengaitkan hal ini dengan kerjasama kita ya.”

“Tentu saja saya tidak akan melakukannya Pak Prama, bahkan saya sudah melupakan hal tadi,” timpal Ardhan, ia menanggapi dengan bijak.

“Syukurlah kalau begitu. Oh iya ini sudah jam makan siang, bagaimana jika kita makan siang bersama, saya yang traktir, Pak.”

Ardhan mengiyakan ajakan makan siang dari rekan bisnisnya itu. Keduanya berangkat menuju restoran rekomendasi Prama menggunakan kendaraan masing-masing. Meskipun mereka berangkat berbarengan namun karena perbedaan yang jauh antara motor Prama dan motor gede milik Prama, lelaki itu sering tertinggal di belakang.

Dirinya yang kesal dengan sikap Prama berhenti lebih dahulu. Ardhan kehilangan jejak Prama, sehingga ia meminta bantuan aplikasi petunjuk jalan. Berbekal arah dari aplikasi tersebut, ia meneruskan kembali perjalanannya.

Setelah berjibaku selama 45 menit di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status