Share

Part 40 Bertemu si Kembar

"Jangan main tinggal gitu aja dong Fa!" protes seorang pemuda serupa yang menyusul keduanya. Pemuda yang datang belakangan menggendong bocah laki-laki. Berdiri tepat di samping pemuda yang menggendong gadis kecil tadi. Keduanya sibuk celingak-celinguk memperhatikan sekitarnya.

"Adina tidak di sini, dia di rumah," ucap Akram memicingkan mata ketika melihat Faiz menghela berat.

Kedua pemuda itu bak pinang dibelah dua. Sama seperti yang dilihatnya saat menonton pertandingan basket di televisi. Jika diam saja, sulit sekali bagi Akram membedakan keduanya.

"Kenalkan Bang, ini kembaran saya, Raiz dan dua bocah yang kami gendong ini keponakan kami," ujarnya menyenggol lengan kembarannya. Dari perkenalan singkat itu Akram akhirnya tahu jika sepasang anak kecil itu juga kembar, tapi kembar fraternal.

"Tante Alum ingat Almi cama Kaka Alpa? Ketemu di gedun tinggi Tante, cama Om Capwan cama Tante Taniya juda. Waptu kita makan donat. Kita juda ketemuna di telinik Tante. Cudah inat belum?" tanya
Rat!hka saja

Bagaimana rasanya merantau ke tempat lain? Si kembar titip salam, sampai ketemu pada part-part selanjutnya!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
babyblack
Merantau berat, rada ringan kalau punya gandengan, jadinya nggak sepi. Ada yang ajak debat, marah sama kangen ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status