Share

Part 53 Jalan-jalan

"Selamat datang," sapa Bayu, CEO Pradipta Furniture itu dengan ramah. Pria itu adalah salah satu menantu dari atasan Arum, Darwenda Pradipta. "Kenapa kaget begitu Arum? Saya ini kakak iparnya Safwan, jadi tidak perlu terkejut melihat keberadaan saya di sini. Istri saya yang sudah merengek minta ketemu kamu."

"Nona Biya juga di sini?" tanya Arum sedikit terkejut. Sudah lama mereka tidak bertemu.

"Pokoknya aku nggak mau tahu Saf! Kamu yang salah! Aku itu mau telur dadar yang matang sempurna, nggak gosong! Kamu cium sendiri, ada bau gosongnya nih!" protes seseorang yang terdengar sedang kesal.

"Ya Allah Bie... ini tuh sudah yang ketiga kalinya. Stok telur bisa habis. Lagian ini tuh nggak gosong, cuma berubah warna dari kuning jadi coklat, nggak sampai hitam kok? Dicoba dulu ya Bie yang jutek tapi cwantiek," bujuk lawan bicaranya dengan sabar.

Masih dengan bibir yang mengerucut wanita itu meraih sendok dan mulai memakannya. Sembari mengunyah, wanita hamil itu kembali berucap, "Tapi tet
Rat!hka saja

Rasanya bagaimana ya? Pengen teriak, pengen cubit, pengen tabok aja deh! Dokter Lin... aslinya itu Dokter Preman neng.... Kata sahabatku yang baca sebelum aku publish, dia nyanyi terus nih... aku diam-diam suka kamu.... Kalau versi kamu bagaimana?

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status