Share

Jebakan

"Uek..."

Lagi-lagi Ella memuntahkan sisa-sisa makanan yang ada di dalam perutnya. Baru saja makan roti satu bungkus, tapi perutnya sudah bergejolak.

Matanya kembali terpejam. Kepalanya dirasa masih sangat pusing. Kehamilan ini sungguh sangat mengganggu. Berulang kali ingin mengeluh dan mengumpat, tapi Ella urungkan. Sadar bahwa janin ini yang nantinya dapat membantunya mendaparkan Sena.

Setelah tertidur beberapa menit, Ella terbangun. Tiba-tiba saja Ella merindukan aroma Wildan. Aneh, sungguh sangat aneh. Padahal baru bertemu dua kali dengan pria itu, bisa-bisanya Ella merindukan aromanya.

"Apa ini yang dinamakan dengan ngidam?"

Ella menghubungi Wildan. Meminta bantuan untuk menuruti ngidamnya.

"Hallo, Wil."

"Ya, ada apa?"

"Gue butuh bantuan lo?"

"Lo mau gue lakuin apa?"

"Lo datang ke rumah gue ya, Wil?"

"Buat apa?"

"Anak lo pengen nyium aroma tubuh lo."

"Lo ngidam?"

"Sepertinya."

Terdengar tawa Wildan di seberang sana.

"Wil..." panggil Ella lagi.

"Gue kirimin parfum gue aja ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status