Share

Saling Menggenggam

Opa Gunandar berada di ruang pesakitan seorang diri. Indah sedang ke kantin membeli makan siang. Sementara bibi tidak lagi berjaga di rumah sakit karena mengurusi rumah.

Memandangi langit-langit kamar, pria berambut putih itu tampak merenung. Opa Gunandar pikir dengan menikahkan Sena dan Adinda bisa membuat cucu satu-satunya itu berubah. Namun pada kenyataannya, semua tidak berjalan sesuai dengan kehendaknya.

"Astaghfirullah..."

Berulang kali mengucap istighfar, Opa Gunandar masih tidak habis pikir bagaimana mungkin Sena melakukan hal di luar batas bersama mantan kekasihnya. Rasanya sulit untuk percaya, tapi bukti tampak nyata.

"Opa..."

Mencium punggung tangan Opa Gunandar, Ella lalu mendudukkan diri di bangku samping brankar.

"Sudah sehat, Opa?" tanya Ella berbasa basi.

"Hmm..." balas Opa Gunandar malas.

"Opa kenapa lesu begitu? Tidakkah Opa merasa senang? Sebentar lagi Opa dapat cicit loh," celoteh Ella.

"Ini, Opa, lihatlah!"

Ella menyerahkan amplop berlogo rumah sakit, Opa Gu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status