Share

Bab 49. Tamu Tidak Diundang

Dengan menautkan alis, mataku tidak lepas dari dia yang duduk bersila dan sibuk mendesis karena kepedasan. Sesekali Daniel menatap dan menunjukkan senyuman mohon pemakluman kepadaku setelah menatap pria dewasa di depannya itu. Dokter gila yang merebut mie kuah yang akan aku makan.

Jangan tanya seberapa kesal aku saat ini. Ubun-ubunku mengepul semenjak dia melewati pintu.

“Kamu tidak tahu sopan santun? Membiarkan tamu tetap di luar seperti ini?”

Aku memicingkan mata mengingat apakah aku pernah memberitahu alamat tempat tinggalku. Namun tidak aku temukan kapan dan untuk apa.

“Darimana kamu tahu aku tinggal di sini?”

Dia tertawa. “Mencari informasi, itu hal yang mudah bagi Burhan Abimata. Aku tidak dipersilakan masuk? Baru kali ini ada tuan rumah yang seperti ini.”

Posisi berdiriku masih tetap. Jengah rasanya memasukkan laki-laki yang aku pun tidak menginginkan dia ada di sini. Bisa jadi rusak hari liburku.

“Maaf. Saya tidak memasukkan tamu tidak diundang ke dalam rumah. Kamu hanya mengi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status