Share

Teror

Bab101

Pagi itu, Deslim kembali dikejutkan panggilan telepon, dari orang kepercayaannya.

"Apa?" Deslim terkejut, ketika mengetahui kematian rekan kepercayaannya dalam dunia hitam.

"Seorang wanita mengaku sebagai wanita pesanan bos Chan. Ternyata, wanita itu pembunuh berdarah dingin."

"Ah, kurasa ini bukan masalah besar! Mungkin sudah takdirnya dia mati," sahut Deslim, kemudian wanita itu menutup panggilan telepon sepihak.

Saat ini, dia enggan berpikir banyak. Lagi- lagi, ini memang terasa janggal di benak Deslim. Namun wanita itu terus menepis pemikiran semacam itu.

"Deslim, fokuslah untuk sembuh terlebih dahulu, sisanya biarkan Ayah dan Ibu yang atasi," ucap Desert sembari mengelus punggung anaknya.

"Aku mau segera pulang, Bu. Mau sampai kapan, aku tetap di rumah sakit ini? Mereka juga mengatakan, tidak ada pencangkokan mata untukku dalam waktu dekat ini. Aku harus menelan pahit kenyataan ini. Mungkin ini juga bagian dari karmaku, yang dulu menyakiti Jeremy, saat dia sedang buta. Da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status