Share

Part 21 : Air Setan

Apa yang telah mereka katakan kepada kalian, tadi?” tanya Buyung pada Sindi. Sindi hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan, “Gak ada apa-apa, mereka hanya memberikan kami buah-buahan yang mereka petik dari ladang mereka. Kami tidak mengerti ucapan Nenek tua itu, dia berbicara menggunakan bahasa yang tidak kami pahami.” Jawab Sindi sambil berusaha untuk menghilangkan rasa keraguannya atas jawabannya tersebut. Setelah itu, mereka pun segera kembali menuju rumah penginapan.

Hari telah sore. Suara petir mulai terdengar bergemuruh di langit, awan hitam tampak bergumpal dan berlapis-lapis menutupi angkasa. Senja di sore itu tampak memudar, sinarnya tertahan oleh gulungan mendung yang gelap. Sepertinya hujan deras akan segera turun menyiram desa tersebut.

Meri duduk di balkon rumah sambil meneguk secangkir kopi hangat. Jauh matanya memandang, rintik-rintik hujan mulai jatuh menimpa atap rumah dan tanah. Kejadian yang terjadi di malam tadi terus menerus mengusik pikirannya, sehingga memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status