Share

Bab 22. Perhatian

“Aku turun di sini,” seruku sambil menunjuk gerbang kampus yang sudah dekat.

“Kenapa?”

“Pokoknya__”

“Iya, iya,” jawabnya, kemudian memelankan mobil dan akhirnya berhenti.

Di depan ATM, tidak jauh dari pintu gerbang. Untuk ke perpustakaan, aku lumayan jauh berjalan. Akan tetapi tidak apalah, dari pada mendapat tatapan aneh dari orang-orang. Raya yang biasanya naik ojek onlen, sekarang naik mobil. Itupun mobil aneh yang jarang ditemui di parkiran kampus. Mungkin, malah tidak pernah.

Kalau dosen membawa mobil seperti yang dikendarai Alex, bisa mendapat dakwaan korupsi. Diusut tuntas asal muasal harta dan bisa jadi berujung di balik terali besi.

“Kamu malu diantar kekasih sepertiku?”

Aku tertawa. “Belum waktunya kita terlihat bersama. Terus, memang sejak kapan kita menjadi sepasang kekasih?”

Dia menatapku lekat, kemudian senyum dikulum.

“Tadi malam bukankan kita sudah melakukan seperti sepasang kekasih? Aku pun sudah menyatakan I love you.”

“Alex. Mana bisa itu menjadi awal sebuah hubung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status