Share

Bab 90. Bodohnya Aku

Tubuh ini seketika panas dingin. Aku seperti masuk perangkap dengan suka rela.

Bodohnya aku. Kenapa tidak berpikir jauh? Baru saja mendapat ancaman tapi mau dijemput orang yang tidak dikenal.

Akan tetapi aku juga tidak sepenuhnya salah. Aku tidak pernah mengira seorang Nayaka Raya ada yang rela menculik. Aku kan orang biasa.

Atau …. Ini karena aku tidak pernah berburuk sangka. Semua tidak mungkin berbuat jahat, sampai-sampai melakukan penjemputan dengan mobil mewah seperti ini.

Entah. Aku ini termasuk golongan naif atau bodoh.

“Silakan, Bu Raya. Kita sudah sampai,” ucap lelaki berjas yang menjemputku.

Dia membukakan pintu, dan berakhir dengan tubuh sedikit membungkuk. Dahiku mengernyit. Untuk kategori penculik, lelaki ini tidak ada seram-seramnya. Bahkan terlihat santun. Penampilannya pun bersih, jauh dari sosok menakutkan seperti di film-film itu. Wajar kan, kalau aku tidak sadar kalau ini penculikan.

Tidak ada bentak-bentakan, apalagi seret-seretan sampai ancaman dengan senjata.

Hm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nailil Maromi
ditunggu kelanjutannya thooor.
goodnovel comment avatar
taungut sidin
tegang thor.. lanjut...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status