Share

Bab 97.  Ingatan

Fajar menyingsing bersamaan harapanku yang kembali terbit. Waktu tunggu sudah berujung dengan senyuman kami, aku dan ibu. Tidak rela kami beranjak dari samping Raya yang masih mendapat pemeriksaan team medis.

“Ingat ini siapa, kan?” tanya Dokter.

“Ibu,” jawabnya dengan suara lemah, sesuai yang ditunjuk.

Ibu langsung menghapus wajah kawatirnya dengan senyuman, sambil berucap, “Alhamdulillah. Syukurlah, Nduk. Kamu kembali pulih.”

Aku mengerti kekawatiran ini. Katanya pernah ada kasus semacam ini, si pasien sadar tetapi ingatannya hilang. Hal ini karena sakitnya menyerang sistem syaraf.

Tidak sabar, aku menunjukkan diri dengan menggeser perawat yang sudah memeriksa tekanan darah.

“Aku ini siapa?”

Sesaat sorot mata yang terlihat belum bertenaga itu menatapku. Pandangan kami di satu garis lurus. Akan tetapi kenapa dia tidak segera menjawab seperti pertanyaan sebelumnya? Bahkan sekarang dia mengernyit.

“Bu Raya. Kalau ingat, tolong sebutkan namanya,” seru Pak Dokter seperti kekawatir
Astika Buana

Selamat akhir minggu. Semangat dan selalu bahagia, ya. Berpikir positif dan yakin kalau yang di Atas sudah menyiapkan yang lebih indah.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mis Samia
makasih upnya thor,tetap semngat juga ya......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status