Share

Bab 99.  Hari Pertama

“Iya. Memang ini sementara,” ucap Alexander mengiyakan ucapanku yang tidak mau lama tinggal di tempat megah ini.

Dia membuka pintu yang terhubung dengan taman, dan dia pun pergi menuju gasebo kecil di sana. Sedangkan aku, berkeliling kamar yang luaskan kali sekian dari kamarku yang lama.

Ranjang kayu rustic dipadukan apik dengan kelambu putih transparan yang sesekali berkibar. Rak buku tinggi sampai langit-langit, menjadi pembatas dengan area kerja.

Sebenarnya ini penataan yang aku suka. Meja tulis lebar lengkap dengan peralatan ‘tempur’ untuk menulis, menghadap tepat ke arah kolam ikan dimana Alex duduk di sana. Benar kata kekasihku, di tempat ini aku bisa mengumpulkan inspirasi.

Jujur, aku merasa tidak nyaman berada di tempat yang berlebihan. Justru aku merasa ‘gerah’ dengan sesuatu yang kelewat mewah. Apapun itu. Mulai dari pakaian, perhiasan, dan hunian. Karenanya, tidak ada perhiasan gemerlap di tubuhku.

Terserah orang lain menilaiku bukan orang berpunya dan tidak mau dekat, bahk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status