Share

Mimpi Itu Selalu Sama

“Masuk!” Ilham menyuruh sang pengetuk untuk masuk. Terlihat seorang wanita muda yang cantik jelita mengenakan hijap berwarna hijau pucuk daun. Bajunya agak longgar dengan celana kulot panjang. Wanita itu mengenakan sepatu fantofel berhak sepuluh senti kira-kira.

“Apa kabar bapak dan ibu,” sapa wanita itu. Wanita cantik berkerudung itu berjalan mendekat ke arah ranjang.

“Apa kabar ibu Tias? Lama tidak ketemu, ya?” sapa dokter Dian Carolina.

“Dokter? Jadi anda?” tukas Tias.

“Ah, kita ‘kan sudah lama kenal? Jangan formal, ya? Panggil nama saja. Saya dengar kamu ketembak? Kok bisa? Boleh cerita?” Dokter Dian Carolina mulai mendekati Tias. Dia akan mendiaknosa lebih dalam penyebabnya. Kalau dulu, dia memang menangani Tias. Waktu itu dokter mengira bahwa Tias terkena trauma karena kekerasan yang dilakukan oleh suaminya. Namun, ternyata lain. Bukan hanya itu.

“Kapan, ya terakh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status