Share

Perkelahian Ilham-Galih

Ilham mengangkat tubuh wanita yang dicintai  itu, untuk diletakkan di kursi penumpang. Setelah itu, dia memutar untuk sampai di kursi penumpang. Mereka menuju ke rumah Tias. Cukup setengah jam sampai, tanpa hambatan yang berarti. Pintu gerbang bercat putih di buka oleh Tias, akan tetapi tawanya lenyap ketika suara bariton dengan sarkas menyambutnya.

“Oh, jadi ini kelakuanmu, Tias?” Seorang lelaki bertubuh tegap sudah berdiri di depan pintu gerbang. Dia menyedakapkan tangannya di depan dada. Kemudian menajamkan matanya ke arah mereka berdua.

“Mas, apa yang kau lihat, tak seperti yang kau pikirkan. Aku hanya ...” Kalimat Tias tercekat karena dipotong oleh Galih.

“Hanya apa? Apa yang ku pikirkan? Seharusnya, bagaimana? Apakah seharusnya aku memergoki kalian di atas ranjang?” sarkas Galih.

Plak ... sebuah tinju menerpa pipi kanan Galih. Tidak terima, dia bermaksud

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status