Share

18. Hai Nona Cengeng

Karen berhenti sesaat ketika sampai di zebracroos, sambil menunggu lampu berubah hijau dia mengernyitkan dahinya.

'Kopinya?' batinnya seraya mengangkat tangan kanannya yang sudah kosong.

Melihat itu dia menghela napas kasar sembari memijat ruang di antara kedua alisnya. Dia merasa baru saja melompat waktu karena lupa bagaimana proses mengantar kopi tadi.

Lampu sudah hijau dan dia segera menyeberang bersama angin kencang yang bising. Tetapi sekali lagi itu bahkan tidak mengusiknya.

Dia merasa Ian mengatakan sesuatu padanya, tapi dia benar-benar tidak menangkap perkataan orang tersebut. Karen menggeleng cepat dan masuk ke kafe dengan setengah fokus.

"Karen, Jessica menunggumu!" jelas seorang karyawan kafe laki-laki dengan santai. Karen menganguk dan berterima kasih.

Sementara kakinya berjalan ke ruangan Jessica, tangannya mulai berkeringat dan gelisah. Dia takut Jessica akan memarahinya karena sikap buruknya, tetapi di sisi lain di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status