Share

21. Kawan sekaligus lawan yang kuat

Ian memandangi pintu yang ditutup rapat di hadapannya. Seketika itu, rasa hangat yang ada menghilang dan digantikan oleh rasa kosong yang tak terlukiskan. Hatinya terasa hampa seolah-olah seluruh kebahagiaan telah diseret keluar bersama dengan Karen. Matanya tak mampu berkedip ketika mencoba memahami apa yang baru saja Karen sampaikan.

'Kebohongan?' Mendengar kata itu Ian dapat mengerti, kenapa Karen memilih berbohong, bagaimana Karen tidak percaya padanya. Meski begitu dia tidak ingin terlalu memikirkannya, karena kepercayaan tidak bisa didapat dengan paksaan.

Ian membuka tirai jendela di samping meja, melihat embun jendela yang hancur karena terpaan hujan, halaman luas dan gelap berangsur-angsur membuatnya nyaman, rasa sendiri dan tenang ternyata bisa didapatkan di rumah orang lain.

Dia sangat jarang pulang ke rumah, meski termasuk tujuh besar orang terkaya di dunia, dia tidak suka mengoleksi barang-barang mahal. Dia hanya gila kerja, rumah besarnya mung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status