Share

Bab 21. Pilu dan Miris

"Bibi, oleskan obat pada lukanya. Sementara ia harus makan bubur dan buah pepaya. Aku akan melapor ke forum adat," dokter Mizeaz menghela napas panjang, prihatin akan kondisi Mary Aram.

Pria itu merasa bersalah atas hal buruk yang menimpa Mary Aram. Paling tidak, penderitaan Mary Aram berawal dari ulahnya. Andaikan ia tidak membawa Mary Aram ke kediaman Mea Malawi, tentunya ia tidak akan tragis di tangan Amar Mea Malawi.

Penyesalan Adam Mizeaz, membuat pria itu bertekad diam-diam melindungi Mary aram. Ia melaporkan penemuan Mary Aram pada perangkat adat setempat. Dan memanggil dua wanita Mua Mua Untuk membantu merawat Mary Aram. Masyarakat Mua Mua membantu merahasiakan keberadaan Mary Aram.

Tidur seharian menjadikan Mary Aram sedikit lebih baik, “Dimana aku? apakah hanyut sampai ke laut?”

“Bagaimana perasaanmu? Apakah jauh lebih baik?” dokter Mizeaz tersenyum menggenggam telapak tangan Mary Aram.

“Dimana Aku? Bagaimana aku bisa sampai kemari?” Mary Aram memalingkan wajah menghindari ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status