Share

MEREKA MENJEBAKKU

"Kamu udah nggak kerja sama Pak Broto lagi, Tih? Terus sekarang gimana mau nyambung hidup?" tanya Mbak Nadia menatapku khawatir.

Aku menghela nafas. Dia benar. Bahkan sekarang uang yang ada di pegangan mulai menipis. Mana Raka ngajakin ke taman bermain. Bagaimana kalau Raka mau minta di belikan mainan mahal sementara aku tak mampu? Ah, bisa habis aku di permalukan Prasetyo!

"Nggak tahu!" ucapku ketus. "Mbak juga ngapain kesini terus? Jadi nikah, kan?"

Seketika wajah Mbak Nadia berubah aneh. Maksudku tersenyum misterius dan hal itu membuatku curiga.

"Uhm.. Jadi sih. Tapi Mbak mulai ragu, Tih."

Keningku berkerut. "Ragu kenapa?"

"Ada cowok yang lebih kaya dari mas Heru. Bayangin Tih, dia tiap minggu ngasih Mbak uang jutaan. Gimana nggak beralih ke lain hati kalau di gituin," ucapnya kemudian.

Aku terpana tak percaya. "Astaghfirullah, istighfar Mbak... jangan hanya karena uang, Mbak nyakitin hati orang lain. Mas Heru berharap besar mau menikahi Mbak. Tapi Mbak sendiri malah kepincut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status