Share

Mas Rian Gila?

Radit keluar dari ruangan sembari memegangi kapas kecil di lengannya, ia tersenyum saat melihatku bersandar pada dinding belakang.

"Minumlah," ucapku pelan, menyodorkan air mineral yang sudah terbuka.

Ia mengambil dan meneguk beberapa tegukan, lalu menyimpannya di samping tempat duduk.

"Lehermu akan sakit kalau bersandar seperti itu," ujarnya sembari menarik pelan kepalaku, menempatkan di bahu miliknya.

"Terimakasih sudah membantu Bian, Dit," ucapku lirih.

"Kalian sudah bukan orang lain untukku, mulai saat ini aku akan selalu di sampingmu. Jadi, jangan menanggung semuanya sendiri lagi, karena sekarang kamu bisa mengandalkanku," jawabnya yakin.

Aku hanya diam merasakan angin harapan menembus relung terdingin dari hatiku saat ini. Bagaimana pun aku dan anak-anak harus pulih, kami harus melewati semua ujian ini.

"Huh ... huh ... huh ... bagaimana kabar Bian, Hal?" Rini tiba-tiba ada di depanku. Ia menoleh dengan napas ngos-ngosan.

Aku yang sedang bersandar pada bahu Radit segera bangkit.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
ceritanya bagus....cuma sayang koinmahal..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status