Share

[3] 42 - Fakta yang wajar

Aku merengut dan Brian ikut merengut.

“Kau sepertinya sudah baik-baik saja.”

Dia menegakkan tubuhnya dan berjalan mendekatiku.

“Aku memutuskan Britt.”

Aku tak bisa berkata-kata, apa otak orang ini waras?

Maksudku, respons seperti apa yang dia mau dariku dengan pernyataannya itu?

“Aku tahu,” balasku. “Apa yang kau lakukan di sini?”

Dia tiba-tiba muncul begini…

“Kau tahu, kan?”

“Aku—”

Dia menghentikan apa pun itu yang ingin diucapkannya dan menahan diri.

“Benar, aku tahu itu bukan kau. Tapi rasanya sangat canggung, aku tak tahan. Kau pasti juga tahu.”

Gara-gara dia, tanpa sadar aku jadi mengumpat.

“Malaikat sinting sialan.”

Dan dia justru tertawa.

“Kau pasti juga tahu hubungan kita gak bisa disebut polos lagi.”

Dia sukses membuat moodku jelek karena kalimat penuh makna yang dilontarkannya seolah itu bukan rahasia besar.

Memang, itu bukan rahasia besar tapi tetap saja!

Aku jadi teringat adikku yang selalu menghancurkan moodku dengan mengataiku untuk mengumpulkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status