Share

46. 30 cm

Sontak Nayra terkesiap dan secara reflek menjauhkan tubuhnya satu langkah dari brankar. Nayra bergerak tak nyaman, apalagi Arvin masih belum masuk juga.

"Maaf, Pak." Nayra kelimpungan. "Saya hanya ingin menjenguk Anda dan meminta maaf secara langsung."

Aldo lekas bangkit dari posisi rebahnya. Wajahnya masih merah padam. Ia sangat tidak suka jika ada wanita lain yang datang diam-diam saat dirinya sedang tertidur.

"Berani-beraninya kamu datang sendiri," sembur Aldo tajam. Kini alis tebalnya saling tertaut satu sama lain.

Nayra buru-buru menggeleng. "Maaf. Tidak, Pa—"

Saat itu juga, Arvin mendorong pintu dan berderap masuk. Melihat air muka keduanya, serta atmosfer ruangan yang tak begitu mengenakan membuat Arvin mengerutkan dahi.

"Ada apa, Pak Aldo?" tanyanya langsung.

"Kamu yang membawa dia kesini?!"

Sejenak Arvin mencuri pandang ke arah Nayra dengan ragu.

"Hmm, iya, Pak. Memangnya ada masalah?" Arvin terlihat innocent.

Aldo mendengus kasar. Ia merasa terganggu oleh kehadiran Nayra. Ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status