Share

35. Kritis

Part 35

Selesai doa bersama, aku mencium punggung tangan lelaki yang sudah menjadi suamiku, dan dia justru mengecup puncak kepalaku, membuatku canggung karena sudah dilihat oleh orang-orang.

Saat semua mengukir senyuman, tiba-tiba saja ...

"Mas, awaaaasss!!" teriak Freya.

Doorrr!

Bersamaan dengan suara tembakan itu, Freya yang tiba-tiba memeluk Rusdy, terkena sasaran tembak. Tubuhnya bersimbah darah.

"Astaghfirullah hal'adzim. Apa yang terjadi?" pekik seseorang.

Semua orang menjadi panik karena insiden penembakan ini. Beberapa orang berlarian kalang kabut keluar dari pesta. Pun dengan anak buah Mas Rusdy, mereka berlarian keluar gedung untuk mengejar pelaku penembakan.

"Freyaaa ....!" teriak Bu Wirda dengan histeris. Pipinya sudah basah oleh air mata. Ia memeluk putri kesayangannya dengan erat, tak peduli dengan darah yang ikut menempel pada bajunya.

Pak Hadiyan tampak menghubungi seseorang. Wajahnya terlihat begitu gusar. Sedangkan ibu mertuaku, dia memelukku erat sambil menangis ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status