Share

34. Insiden penembakan di hari pernikahan

Part 34

"Hallo, assalamualaikum Dek Reina. Kamu ada dimana?" tanya Mas Rusdy di seberang telepon.

"Waalaikum salam. Aku di rumah saja Mas, ada apa?"

"Siap-siap ya, bentar lagi aku jemput."

"Mau kemana?"

"Ke percetakan sama butik."

"Oh, oke."

Panggilan telepon itupun terputus. Semenjak aku menerima lamarannya. Mas Rusdy jadi semakin gencar menghubungiku, entah itu melalui pesan maupun telepon. Terkadang video call tapi aku malu sendiri kalau melihat wajahnya. Jadi lebih memilih untuk panggilan saja.

Gamis warna biru elektrik dan hijab dengan nuansa senada, kupakai kali ini untuk membalut tubuhku. Tak lupa hiasan bros swarovski dengan design simple, kusematkan di dada sebelah kiri. Tak lupa aku memoles wajahku dengan make-up tipis-tipis dan lipbalm berwana pink yang membuat bibirku tak begitu pucat.

Aku tersenyum memandangi sendiri wajahku di depan cermin. Tak lupa membawa clutch pandan handmade dengan hiasan payet dan bunga-bunga.

"Wah tak biasanya nih mbak dandan. Cantik banget, mau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status