Share

Extra Chapter| 3. Terlupakan

Setelah berkedip-kedip canggung, Julian akhirnya mencoba untuk melebarkan senyuman. Dengan hati-hati, ia melangkah maju, mendekati celah pintu.

“Apakah Kakek tidak mengingatku? Ini aku ... Julian, putra James, cucumu.”

Alih-alih berubah ramah, wajah Tuan Hunt malah memperbanyak kerutan. Tampak jelas bahwa otaknya masih gagal mengenali sang cucu.

“Apakah kalian ini penipu? Mana mungkin putraku sudah memiliki anak? Dia bahkan belum memiliki kekasih. Fokusnya saat ini hanyalah mencari uang. Dia ingin menjadi orang sukses. Karena itulah dia pergi ke negara bagian lain,” terang Tuan Hunt, menyoroti ingatan yang salah.

Mendapat respon sekukuh itu, Julian sontak menghela napas. Sambil mengernyitkan dahi, ia berusaha mencari celah untuk memasukkan dirinya ke dalam pikiran sang kakek. Namun, selang beberapa saat, pria itu belum juga memecah keheningan. Mengetahui kebingungan sang suami, Mia akhirnya mendesah samar dan ikut maju satu langkah.

“Halo, Tua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status