Share

Cinta Cita ~ 78

“Rumahnya nggak banyak berubah,” ujar Cita setelah melihat semua sudut rumah yang pernah ditempatinya dahulu kala.

Banyak kenangan manis sekaligus pilu, ketika mengingat kondisinya pasca keluar dari rumah sakit. Lumpuh, terluka, tidak percaya diri, dan masih banyak hal lain yang tersimpan rapi di ingatan. Di antara semua luka itu, Cita juga masih mengingat banyak hal manis yang dilakukannya bersama Arya. Di masa-masa terpuruknya dahulu kala, pria itulah yang selalu berada di samping Cita dan tidak lelah menyemangatinya.

Jika dipikir lagi, pada dasarnya Arya adalah pria yang baik. Bahkan terlalu baik. Mungkin karena itulah, Arya bisa berempati pada Almira sehingga sempat melupakan perannya sebagai seorang suami kala itu.

“Memang nggak ada yang berubah,” ujar Arya memperjelas. “Cuma diisi perabotan kantor sama yang penting-penting. Sisanya masih sama untuk menghemat pengeluaran. Kalau furniture lama, yang nggak dipake di jual dan yang masih bisa dipake di taruh di atas.”

Cita mendekat k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Iin Rahayu
maju Cita... memang harus ditegasin wanita kayak Almira itu, sudah tau Arya sdh punya istri msh tetap juga ga tau diri (meskipun Arya juga ikut salah)
goodnovel comment avatar
Nuraini Almira
Arya nya yg letoy disini ga bisa tegas menye2..jd nglunjak kan Almira nya
goodnovel comment avatar
Reni
Ngeri ya pelakor pelakor sekarang, urat malunya dah putus.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status