Share

Luka Tak Berdarah

“Saya … lanjutkan Ayda,” lirih Arya menunggu kelanjutan dari ucapan Ayda yang terlihat sangat mencemaskan dirinya.

Dengan gugup, Ayda pun langsung memalingkan wajahnya. “Ti-tidak ada kelanjutannya,” elak Ayda.

Arya yang bisa melihat dengan jelas cinta yang Ayda miliki untuknya pun perlahan mendekatinya. “Saya haus, bisakah kita pulang sekarang?” Arya memasang wajah memohon agar Ayda tidak meninggalkan dirinya di desa yang terlihat sangat asing untuknya.

“Tunggu di sini, saya akan mengucapkan terima kasih pada warga yang sudah bantu menghentikan perkelahian ini,” urai Ayda dan langsung berjalan mendekati Adam dan warga yang berusaha menenangkannya. Dengan tatapan kesal, Ayda menatap lelaki yang sangat menyebalkan. “Kita anggap masalah ini selesai,” ucapnya berharap tidak akan ada perdebatan lagi.

Dengan wajah yang dipenuhi luka memar akibat pukulan, Adam tersenyum sinis. “Tidak semudah itu gadis kota!” ujarnya dan langsung pergi begitu saja.

Warga desa yang sudah sangat mengenal si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status