Ingatan itu muncul bagaikan sebuah alarm. Itu membuat jantungnya berdegup kencang dan dadanya terasa sesak, tapi ia tidak merasa buruk akan hal itu.Itu adalah… bentuk kejutan lain untuknya.‘Kenapa tiba-tiba pria itu muncul?’ Sashal mencubit pipinya sambil menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri dengan tak percaya.Dia pikir, mungkin dengan begitu dia bisa mengusir bayang-bayang pria berambut perak yang menggodanya di Arena. Tapi itu tidak berhasil. Semakin ia berusaha menghapus potongan-potongan kenangan tentang malam itu, semakin jelas gambaran sosok pria itu di dalam pikirannya.Seorang pria asing berambut perak yang langka, berlutut di depannya.[Bukankah lebih baik jika Anda mulai membiasakan diri dengan mengenakan sepatu datar, lady?]“AKH! Wah! Wah… ini tidak mungkin… ”-"Apa? Mengapa? Kenapa kau tiba-tiba berteriak seperti itu? Apa yang terjadi?!"-Sashal memegangi kepalanya seperti perempuan gila sambil bergidik, “Apa aku baru saja mendengar suaranya?”-“Suara siapa? He
‘Jermaine ada di sini?’ Sashal berbalik tajam ke berbagai arah sambil menjaga kewaspadaannya terhadap Rohan.Ketika Rohan menyebutkan bahwa suaminya sudah dekat, dia tidak menyangka bahwa Jermaine benar-benar ada di dekat tamannya.Dan dia juga tidak berada di sana sendirian.“Sepertinya suamimu punya teman di sana.” Rohan berkata sambil mengambil langkahnya mendekati Sashal.Tapi Sashal tetap tidak memberi kesempatan untuknya mendekat dengan mengambil langkah mundur, menjauh dari gawang jendela. Hanya itu yang bisa ia lakukan guna memberi jarak yang kiranya aman dari pria penyusup itu.Rohan mengangkat bahunya, lalu mengeluh layaknya anak-anak. “Oh, ayolah, lady. Apakah kau merasakan aura mengancam datang dariku?”Sashal mengencangkan rahangnya sambil menjawab dalam hati, ‘Tidak. Aku tidak merasakan hal semacam itu, termasuk dari hawa kehadiranmu. Itulah mengapa kau berbahaya.’Di dunia racun sekali pun, racun yang tidak beraroma dan berwarna biasanya yang paling mematikan. Lalu baga
Selama hidup sebagai seorang Ratu dan tinggal di kamar ini selama 5 tahun, belum pernah aku mendengar seperti ada pertengkaran kucing di depan kamarku. Tapi, berkat kebisingan yang diciptakan oleh siapa pun di balik pintu ini, aku jadi sepenuhnya terbangun.aku bergidik. ‘Tadi itu adalah mimpi yang menyeramkan.’-"Mimpi apa?"-'Bukan sesuatu yang penting. Kau tidak perlu mengetahuinya, Shan.'- “Cih. Kau hampir tidak pernah bermimpi, tapi sekalinya kau bermimpi panjang seperti tadi, kau tidak mau memberitahuku tentang hal itu. Kan kau tahu kalau aku selalu penasaran tentang bagaimana mimpi itu bekerja! Dasar pelit, hmph.”-Aku mengecap bibirku yang kering, lalu menghela napas menyerah. Shan tidak akan memaksaku untuk memberitahunya segalanya, tapi mungkin dia akan merajuk selama seharian. Itu akan melelahkanku secara emosional karena gelombang emosi Shan akan tersampaikan juga padaku. Tapi itu lebih baik daripada menceritakan mimpiku.Bicara tentang harga diri, kan?Apa yang bisa kuce
“Yang Mulia, para lady yang sedang menunggu anda, Lady Avimelech dan Lady Lenbergh telah tiba.”Aku menatap penjaga itu sambil menghela nafas. “Lady Lenbergh?”Penjaga itu menundukkan kepalanya dan menjawab “Ya” dengan ekspresi gelisah. Bella mendecakkan lidahnya setiap kali nama Luelle disebut.Dia datang cukup cepat rupanya. Itu menunjukkan betapa dia sangat ingin bertemu denganku.Bella menghempaskan nafas kasar sambil menyemburkan. “Kenapa dia memaksa untuk datang kemari sejak tadi pagi?”Penjaga yang menangkap kalimat itu dalam situasi menegangkan ini hanya bisa menutup mulutnya rapat-rapat sambil mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Tentu saja dia tidak tahu. Dia hanya berdiri di dekat pintu dan mengumumkan kedatangan pengunjung. Namun, sepertinya dia merasa bertanggung jawab untuk memberitahuku berita itu, dan dia memasang ekspresi malu di wajahnya.Bella menoleh padaku dengan cemas.“Yang Mulia, apa Anda yakin akan menerimanya?” Bella menanyakan pertanyaan yang tepat untuk
“Apakah ada yang tidak bisa kausampaikan saat kita bersama dengan yang lain? Lagipula, kau juga mengenal mereka berdua, bukan?” Aku melirik Ruri dan Bella bergantian.“Uhm,” Luelle memainkan gaunnya. “Ada beberapa hal yang hanya kau yang bisa mendengarnya. Kumohon?”Ruri memutar bola matanya dengan ujung bibir terangkat sedikit membentuk senyuman kecut. Luelle selalu pandai mengambil hati orang-orang di sekitarnya dengan ucapan ‘tolong’ nya yang terdengar lembut dan lemah, membangkitkan keinginan untuk melindunginya.Tapi aku tidak mau menuruti permintaannya. Untuk apa aku melakukan itu ketika aku tahu apa yang akan terjadi jika hanya ada kami berdua di tempat ini? Terlepas dari upayaku untuk berbuat baik padanya, mungkin dengan menuruti keinginannya, tapi untuk bagian ini aku menolak.Aku sudah belajar banyak dari semua kesalahan yang pernah kuperbuat, yang dimulai dengan ‘bicara berdua’ dengan Luelle. Hanya akan tercipta kemarahan jika aku ditinggal berdua dengan Luelle saja. Dan it
22. Air Mata Yang Hanya Dia Yang Tahu (2)Dengan pemandangan Luelle terduduk menyedihkan di dekat pecahan gelas yang berserakan di lantai, juga kenyataan bahwa hanya cangkir di depanku saja yang tidak ada, cukup mudah bagi Jermaine untuk berasumsi.“Aku bertanya, apa yang kau lakukan padanya?”Mata Jermaine menatap tajam ke arahku. Aku tahu apa arti dari tatapan itu. Itu sudah sering kusaksikan sebelumnya.Dia mengangkat Luelle yang masih sesenggukan. Kami berganti sudut pandang, dari yang sebelumnya aku duduk dan memandang rendah ke arahnya, kini ia berdiri tegap dan memandangku rendah. Seperti yang sudah sering terjadi dalam kehidupan terdahulu, ia pasti berpikiran buruk tentangku.Nah, adegan ini memang pantas menimbulkan kecurigaan.Inilah sebabnya aku tidak ingin tinggal berdua dengan Luelle saja, karena aku tahu ini akan terjadi.“Apa kau harus melakukan hal ini?” Tanya Jermaine lagi, masih dengan nada rendah yang ditekan kasar.“Memangnya apa yang sudah kulakukan?”Mendengarku
Sashal memperhatikan sosoknya dari cerminan di jendela. Ada yang kurang dari dirinya, pikirnya."Ah..."Dia memasang mahkota di kepalanya.Sekarang, itu terlihat lebih seperti dia. Mahkota cocok untuknya.Pandangannya turun. Dia membelai perutnya yang menonjol sambil menggumamkan sesuatu melalui rahangnya yang terkatup.Mata hijau Sashal dipenuhi dengan penyesalan. Matahari bersinar melalui jendela dan menyorot ke wajahnya yang cantik, yang tampak seperti boneka. Tapi Sashal tidak bisa merasakan kehangatan cahaya itu. Begitu pula gaun mewah dan mahkota ratu bangsawan yang ia kenakan, yang tampaknya tidak ada artinya sama sekali.'Shan, bulan purnama hampir tiba.' Dia berbicara kepada serigala di dalam dirinya, yang memutuskan untuk tidak menanggapi.Sashal menyeringai kecut. “Apakah kau merajuk sekarang? Maaf karena selama ini kau tidak bisa merasakan bulan purnama.”Dari dalam dirinya, emosi yang melonjak seperti hendak mencekiknya, berasal dari serigalanya.-"BERTARUNGLAH! Apa yang
Dia merasa seperti jatuh ke jurang maut. Perasaan ditelan dalam kegelapan tak berujung, terasa lebih nyaman dari yang dia pikirkan sebelumnya. Apa pun itu, itu lebih baik daripada ketika dia ada sebagai penghalang hubungan cinta antara suaminya dan Luelle yang memuakkan. Dia berharap dia tidak akan bangun dari tidur ini jika memungkinkan karena neraka adalah satu-satunya tempat untuk bangun. Tetapi, ‘Anj#n9!' -“Sashal, kau sudah bangun? Kau tidur cukup lama kali ini.”- "Shan?" Dia kembali ke penjara lembab memuakkan yang telah menahannya, sekali lagi, untuk ke-sembilan kalinya. Alih-alih mati, dia selalu kembali ke diri Sashal lima bulan sebelumnya. -“Hei nona, kau baik-baik saja? Kondisi internalmu sedikit…”- Shan, serigalanya, tidak pernah mengingat pengalaman putaran waktu mereka, bahkan untuk yang ke-sembilan kalinya. Ini adalah kehidupannya yang ke-sepuluh setelah sembilan kali memutar waktu. Ini sangat memuakkan. Dia kembali ke masa lima bulan sebelumnya, sebelum ia diek