“Yang Mulia, para lady yang sedang menunggu anda, Lady Avimelech dan Lady Lenbergh telah tiba.”Aku menatap penjaga itu sambil menghela nafas. “Lady Lenbergh?”Penjaga itu menundukkan kepalanya dan menjawab “Ya” dengan ekspresi gelisah. Bella mendecakkan lidahnya setiap kali nama Luelle disebut.Dia datang cukup cepat rupanya. Itu menunjukkan betapa dia sangat ingin bertemu denganku.Bella menghempaskan nafas kasar sambil menyemburkan. “Kenapa dia memaksa untuk datang kemari sejak tadi pagi?”Penjaga yang menangkap kalimat itu dalam situasi menegangkan ini hanya bisa menutup mulutnya rapat-rapat sambil mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Tentu saja dia tidak tahu. Dia hanya berdiri di dekat pintu dan mengumumkan kedatangan pengunjung. Namun, sepertinya dia merasa bertanggung jawab untuk memberitahuku berita itu, dan dia memasang ekspresi malu di wajahnya.Bella menoleh padaku dengan cemas.“Yang Mulia, apa Anda yakin akan menerimanya?” Bella menanyakan pertanyaan yang tepat untuk
“Apakah ada yang tidak bisa kausampaikan saat kita bersama dengan yang lain? Lagipula, kau juga mengenal mereka berdua, bukan?” Aku melirik Ruri dan Bella bergantian.“Uhm,” Luelle memainkan gaunnya. “Ada beberapa hal yang hanya kau yang bisa mendengarnya. Kumohon?”Ruri memutar bola matanya dengan ujung bibir terangkat sedikit membentuk senyuman kecut. Luelle selalu pandai mengambil hati orang-orang di sekitarnya dengan ucapan ‘tolong’ nya yang terdengar lembut dan lemah, membangkitkan keinginan untuk melindunginya.Tapi aku tidak mau menuruti permintaannya. Untuk apa aku melakukan itu ketika aku tahu apa yang akan terjadi jika hanya ada kami berdua di tempat ini? Terlepas dari upayaku untuk berbuat baik padanya, mungkin dengan menuruti keinginannya, tapi untuk bagian ini aku menolak.Aku sudah belajar banyak dari semua kesalahan yang pernah kuperbuat, yang dimulai dengan ‘bicara berdua’ dengan Luelle. Hanya akan tercipta kemarahan jika aku ditinggal berdua dengan Luelle saja. Dan it
22. Air Mata Yang Hanya Dia Yang Tahu (2)Dengan pemandangan Luelle terduduk menyedihkan di dekat pecahan gelas yang berserakan di lantai, juga kenyataan bahwa hanya cangkir di depanku saja yang tidak ada, cukup mudah bagi Jermaine untuk berasumsi.“Aku bertanya, apa yang kau lakukan padanya?”Mata Jermaine menatap tajam ke arahku. Aku tahu apa arti dari tatapan itu. Itu sudah sering kusaksikan sebelumnya.Dia mengangkat Luelle yang masih sesenggukan. Kami berganti sudut pandang, dari yang sebelumnya aku duduk dan memandang rendah ke arahnya, kini ia berdiri tegap dan memandangku rendah. Seperti yang sudah sering terjadi dalam kehidupan terdahulu, ia pasti berpikiran buruk tentangku.Nah, adegan ini memang pantas menimbulkan kecurigaan.Inilah sebabnya aku tidak ingin tinggal berdua dengan Luelle saja, karena aku tahu ini akan terjadi.“Apa kau harus melakukan hal ini?” Tanya Jermaine lagi, masih dengan nada rendah yang ditekan kasar.“Memangnya apa yang sudah kulakukan?”Mendengarku
Sashal memperhatikan sosoknya dari cerminan di jendela. Ada yang kurang dari dirinya, pikirnya."Ah..."Dia memasang mahkota di kepalanya.Sekarang, itu terlihat lebih seperti dia. Mahkota cocok untuknya.Pandangannya turun. Dia membelai perutnya yang menonjol sambil menggumamkan sesuatu melalui rahangnya yang terkatup.Mata hijau Sashal dipenuhi dengan penyesalan. Matahari bersinar melalui jendela dan menyorot ke wajahnya yang cantik, yang tampak seperti boneka. Tapi Sashal tidak bisa merasakan kehangatan cahaya itu. Begitu pula gaun mewah dan mahkota ratu bangsawan yang ia kenakan, yang tampaknya tidak ada artinya sama sekali.'Shan, bulan purnama hampir tiba.' Dia berbicara kepada serigala di dalam dirinya, yang memutuskan untuk tidak menanggapi.Sashal menyeringai kecut. “Apakah kau merajuk sekarang? Maaf karena selama ini kau tidak bisa merasakan bulan purnama.”Dari dalam dirinya, emosi yang melonjak seperti hendak mencekiknya, berasal dari serigalanya.-"BERTARUNGLAH! Apa yang
Dia merasa seperti jatuh ke jurang maut. Perasaan ditelan dalam kegelapan tak berujung, terasa lebih nyaman dari yang dia pikirkan sebelumnya. Apa pun itu, itu lebih baik daripada ketika dia ada sebagai penghalang hubungan cinta antara suaminya dan Luelle yang memuakkan. Dia berharap dia tidak akan bangun dari tidur ini jika memungkinkan karena neraka adalah satu-satunya tempat untuk bangun. Tetapi, ‘Anj#n9!' -“Sashal, kau sudah bangun? Kau tidur cukup lama kali ini.”- "Shan?" Dia kembali ke penjara lembab memuakkan yang telah menahannya, sekali lagi, untuk ke-sembilan kalinya. Alih-alih mati, dia selalu kembali ke diri Sashal lima bulan sebelumnya. -“Hei nona, kau baik-baik saja? Kondisi internalmu sedikit…”- Shan, serigalanya, tidak pernah mengingat pengalaman putaran waktu mereka, bahkan untuk yang ke-sembilan kalinya. Ini adalah kehidupannya yang ke-sepuluh setelah sembilan kali memutar waktu. Ini sangat memuakkan. Dia kembali ke masa lima bulan sebelumnya, sebelum ia diek
Apa yang aku lakukan di saat seperti, ini di kehidupan keduaku?Aku mengutuknya setelah turun dari kereta kuda seperti wanita gila yang kesurupan. Aku menjambak rambut Luelle dan memerintahkan para penjaga untuk menguncinya di penjara. Aku berteriak kepada semua orang, memberi tahu pada mereka bahwa aku tahu Luelle sedang mengandung anak Jermaine.Aku sangat histeris.Itu adalah pengulangan waktuku yang pertama.Berpikir itu adalah kesempatan keduaku untuk menyingkirkan Luelle, yang telah merenggut suamiku, aku malah dicap sebagai wanita gila oleh semua orang. Akhir hidupku sama dengan kehidupan pertamaku, yakni kematian.Dalam hidup ini, bagaimana aku harus bereaksi?"Aku lelah." Sebuah keluhan keluar dari mulutku yang terbuka."Oh ya, kau pasti lelah, Sashal.""Mari kita masuk dulu, Yang Mulia." Ruri, dayangku yang lain, menanggapi.“Ratu kami, Anda telah mengalami kejadian yang mengerikan. Yakinlah bahwa sekarang kami akan melindungimu lebih baik.”Aku senang melihat Bella lagi, ta
"Aku mengerti, jadi kau juga tidak mengenalnya?"Bella terlihat bersalah. “Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk mencari tahu tentang manusia serigala perak itu! Mendengar dia memiliki warna bulu yang tidak biasa di kerajaan ini, saya rasa saya akan segera menemukannya, Yang Mulia!”Aku terkekeh pahit. "Tidak perlu, Bels. Sekarang, aku ingin tidur sendiri.""Itu... Yang Mulia, saya mohon... tolong jangan diambil hati bisikan dari orang-orang itu."Aku tersenyum pada Bella. Tapi senyumku sepertinya tidak membuatnya lega.Aku menatap langit-langit kamarku yang terasa akrab. Orang mengira aku sudah keluar kamarku selama empat bulan lamanya, tapi itu keliru. Sampai empat hari yang lalu, aku masih menatap langit-langit kamarku ini, sebelum diseret untuk diinterogasi di ruang bawah tanah, lalu dihukum mati.Aku lelah. Aku tidak ingin berusaha kali ini.Hari-hari berlalu. Jermaine sama sekali tidak mengunjungiku sejak hari kepulanganku itu. Para pelayan dan dayang menghiburku dengan mengata
"Terus terang, kau kembali dalam keadaan yang terlalu baik untuk ukuran seorang korban penculikan kelompok bajingan pemberontang."Tawa kering keluar dari mulutku. "Keadaan baik, huh?"Apa aku terlihat baik-baik saja di matanya?Apakah ini alasan para pejabat itu memfitnahku dengan menyebarkan rumor bahwa aku telah berpindah haluan? Mereka menganggap mustahil bagi seseorang, terutama seorang wanita, untuk kembali utuh setelah diculik oleh sekelompok bajingan.Apa yang berlarian liar di kepala mereka saat ini pasti adalah pemikiran bahwa aku telah diindoktrinasi atau diancam oleh para penculik untuk menghancurkan system pemerintahan dari dalam.Mengingat situasi keamanan kerajaan saat ini sedang berubah, kepulanganku pasti sangat mencurigakan.Aku mengerti bagaimana mereka bisa berpikir seperti itu. Jika aku berada di posisi mereka, aku juga akan mencurigai diriku sendiri.“Selain itu, para pejabat mulai meragukan kompetensimu sebagai Lunak-ku, ratu serigala mereka. Mereka menyinggung