Share

Bab 19 Coba Memainkan Sebuah Lagu Sebagai Hiburan

Terdengar suara Nyonya Milen dari ponsel. Nada bicaranya dingin dan anggun, disertai semacam kedewasaan yang khas dari wanita seusia ini.

Adela sudah mendidik Anson selama 3 tahun dan setiap minggu harus mengunjungi rumah Keluarga Kilto, sehingga agak memahami Nyonya Milen. Dengan kata halus, Milen tidak begitu ramah seperti penampilannya.

Adela bertanya dengan agak tegang, "Nyonya Milen, apa ada masalah?"

Sepertinya suasana hati Nyonya Milen sangat baik. Setiap nyonya dari keluarga kaya memiliki trik tersendiri dalam berinteraksi.

Pertama-tama dia berbasa-basi sama Adela, pura-pura perhatian terhadap kondisi Adela akhir-akhir ini.

Adela merasa tersanjung dan menjawabnya.

Nyonya Milen tiba-tiba beralih ke topik utamanya, "Apa Bu Adela ada waktu pada hari Sabtu, karena hari itu adalah ulang tahun pernikahan antara aku dan suamiku ...."

Adela tidak sangka bahwa Nyonya Milen akan mengundangnya.

Saat terakhir kali bertemu sama Nyonya Milen adalah saat dia menyampaikan niat pengunduran dirinya.

Nyonya Milen duduk di sofa malas yang hangat dan mengangguk dengan tenang tanpa mempertahankannya.

Saat Adela membalikkan badan dan ingin pulang, dia tiba-tiba berkata dengan nada dingin dari belakangnya, "Kamu benar-benar sadar diri karena nggak mendambakan sesuatu yang bukan milikmu!"

Adela tertegun beberapa saat, lalu tiba-tiba menoleh ke belakang.

Akan tetapi, saat itu ekspresi Nyonya Milen sudah kembali ramah, seolah-olah barusan tadi bukan dia yang sedang berbicara.

Saking cepatnya perubahan ekspresi dia membuat sekujur tubuh Adela berkeringat dingin.

"Bagaimana? Apa Bu Adela ada waktu?"

Berkenaan dengan Nyonya Milen sudah meneleponnya secara pribadi, tidak sadar diri baginya jika mengatakan tiada waktu.

Adela tidak ingin menyinggung orang kaya, sehingga menggertakkan gigi, "Baik."

...

Dengan segera, hari Sabtu tiba.

Sebelum mengunjungi rumah Keluarga Kilto, Adela pergi ke mal.

Terakhir kali dia memilih hadiah untuk Arson, sedangkan kali ini untuk dirinya.

Tidak mungkin pergi merayakan hari ulang tahun pernikahan orang dengan tangan kosong.

Dia tiba-tiba teringat saat itu Arson pernah mendeskripsikan bahwa hadiah itu ditujukan untuk seorang wanita berusia lima puluhan tahun.

Apakah orang yang ingin Arson hadiahkan adalah Nyonya Milen?

Makin dipikirkan, dia makin merasa jawaban ini sangat tepat.

Dalam hati Adela makin yakin bahwa mungkin Arson ingin menjadikan kalung itu kepada kado ulang tahun pernikahan orang tuanya.

Akan tetapi, bukankah dia seharusnya mencari tunangan dirinya dalam hal yang berarti seperti ini?

Kenapa hal yang seharusnya dilakukan oleh Nona Nissy malah dilakukan olehnya?

Dalam hati Adela merasa kesal.

Mungkin Arson hanya merasa terbiasa Adela lebih mudah dipergunakan, sehingga memanggilnya sesuka hati.

Jika pilihan itu tepat, Arson dan Nona Nissy yang berjasa.

Jika salah, mungkin Arson akan marah padanya.

Dulu Adela merasa Arson sangat mulia dan cerdik.

Saat itu dia menganggap semua itu sebagai kelebihan Arson yang memesona, tetapi sekarang malah tidak berpikir seperti itu.

Mungkin saja suatu hari Arson akan mencelakainya, sedangkan dia masih bekerja keras demi Arson.

...

Berdasarkan standar gaji, biasanya Adela akan membeli satu set cerutu di mal yang berharga 8 jutaan.

Pada saat yang sama, dia juga membawa kalung yang dikirimkan oleh Arson sebelumnya.

Arson pasti akan menghadiri hari ulang tahun pernikahan orang tuanya, 'kan?

Adela tidak bisa menemuinya. Kebetulan dia bisa mengambil kesempatan ini untuk mengembalikan kalung itu secara pribadi.

Selain membuka kado dan meliriknya, Adela sama sekali tidak melakukan apa pun.

Dia berencana mengembalikannya kepada Arson sesuai kemasan awal.

Sebuah vila mewah di pinggiran kota yang dihuni anggota Keluarga Kilto.

Di Kota Johol yang lahannya berharga emas, pada dasarnya sangat kaya jika mampu membeli sebuah vila secara kontan.

Adela menanjak tempat ini sekali lagi.

Muncul adegan saat pertama kali dia ke sini pada 3 tahun yang lalu di dalam benaknya. Saat itu dia telah menyaksikan kemewahan di vila ini.

Dia mentertawakan dirinya benar-benar sangat kolot. Di dunia para bos, seolah-olah setiap batu bata pun memancarkan aura emas.

Setelah 3 tahun berlalu, semua kegelisahan pada masa lalu sudah hilang.

Sekarang dia bisa menerimanya dengan lumayan tenang.

Pembantu rumah dari Keluarga Kilto masih kenal wajahnya, sehingga memanggil dalam jarak dekat, "Bu Adela, akhirnya kamu kemari."

Suara pembantu itu lumayan keras.

Arson yang sedang duduk di aula sambil minum kopi bersama ayahnya juga kedengaran.

Dia tertegun dan menolehkan kepala.

Awalnya ekspresi Adela sangat tenang, tetapi ketika bertatapan sama Arson, jantungnya secara tidak terkendali berdebar kencang.

Adela merasa dia seperti orang asing dan mengangguk sambil tersenyum tipis.

Akan tetapi, Arson malah mengabaikannya dan tidak memberikan sedikit pun kehormatan padanya.

Sebaliknya, Nyonya Milen mengambil inisiatif untuk menghampiri dan menarik tangannya. Dia menatap dengan cermat dan berkata dengan nada yang perhatian, "Kenapa, kamu jadi kurus?"

Kenyataannya, sekarang Adela sedang hamil dan sering muntah, ditambah dengan tubuhnya kurang sehat dan tidak selera makan, sehingga memang lebih kurus beberapa kilogram dibanding sebelum hamil.

Dia menyunggingkan senyuman, "Terima kasih atas perhatian Nyonya Milen."

Saat Nyonya Milen ingin mengatakan sesuatu lagi, tiba-tiba terdengar ada orang sedang memanggil di dalam kamar, "Lho, apa ini adalah guru piano yang Anda undang pada hari ini? Mari, suruh dia mainkan sebuah lagu sebagai hiburan!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status