Share

Maya

"Kenzooooooo,"

"Apasi, kan aku calon suamimu."

"Ya gak gitu,"

"Dikit doang ah, pelit amat si,"

"Laporin umi, nih,"

"Dih, maen lapor. Dasar Childis,"

"Bodo,"

Aku mencubit lengan Kenzo, dia bergeming. Lupa, dia ditonjok orang saja gak apa-apa.

"Ta,"

"Iya,"

"Nikah yuk!"

"Kamu yakin sama aku?"

"Jiakh, aku justru takut kamu nolak aku,"

"Maya?"

"Jangan bikin mood ambyar deh, Sayang."

"Ya kamu bilang sama Ayah-ibu sana,"

"Serius, Sayang?"

Aku mengangguk iya, apa ini tidak terlalu cepat? Dia serius padaku kulihat dari netranya yang indah. Kudengar ada notif pesan masuk di ponsel Kenzo, tapi dia tetap fokus menyetir mobilnya.

"Coba liat siapa yang chat?" kata Kenzo memberiku kepercayaan membuka pesan yang masuk.

"Serius, Yank?"

"Iya, Sayang."

Gegas kuambil handphone Kenzo di atas dashboard. Hmm, dari no tak dikenal.

Arti Sebuah Rindu

Rindu itu sunyi ....

Tak perlu ada bunyi.

Cukup resapi di dalam hati.

Berharap di pertemukan kembali.

Tak perlu ada drama yang menghiasi hari-hari.

Cukup saling m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status