Share

ENAM PULUH TUJUH

Arvan keluar dari kamar mandi dan merasa segar setelah dia membersihkan tubuhnya dan bersiap untuk melakukan rutinitas pagi seperti biasa. Dia mulai menjelajahi isi lemarinya dan memilih baju yang akan dikenakan pagi ini. Sebagai seorang bos dia harus selalu menjaga penampilan agar terlihat rapi namun tidak monoton.

Arvan sedang mengenakan pakaiannya sambil melihat pantulan dirinya di cermin saat tanpa sengaja matanya melihat ke arah nakas yang ada di sebelah tempat tidurnya tepat di belakangnya. Di atas nakas terdapat sebuah lampu tidur, sebuah buku catatan dan bingkai foto yang dibiarkan terbalik. Arvan termenung sesaat melihat nakas itu. Matanya tertuju pada bingkai foto yang memang sengaja dibiarkan terbalik.

Ada perasaan bimbang bercampur marah yang tiba-tiba muncul. Bingkai itu adalah memori dari kenangannya bersama Amanda yang coba dia singkirkan namun sulit. Hingga akhirnya dia memilih untuk membiarkannya disana namun tidak ingin melihatnya. Entah mengapa dia merindukan kenang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jessica Primanita Ramadhani
gak sabar Arvan bucin ke Amanda ... pengikut sejak di app ungu, semangat ya author
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status