Share

ENAM PULUH SEMBILAN

Arvan sedang mengadakan meeting bersama para manajer membahas mengenai kinerja bulanan para karyawan. Siska mendampinginya sebagai sekretaris yang mencatat hasil dari rapat itu. Beberapa kali Arvan memergoki Siska tengah menatapnya dengan tatapan menggoda. Arvan berusaha menghindari bertatapan dengan Siska sebisa mungkin. Arvan paham mengapa beberapa perusahaan menerapkan larangan memiliki hubungan lebih dengan rekan kerja karena akan sangat merepotkan bila ada masalah.

Rapat berjalan hingga hampir jam makan siang, setelah para manajer mulai meninggalkan ruang rapat satu persatu, dari ujung matanya Arvan dapat melihat Siska tengah memperhatikannya mengharapkan Arvan akan memandangnya.

"Van,,, kita bisa bicara sebentar. Ada hal penting yang ingin gue bahas," ucap Johan sambil menghampiri Arvan.

Arvan menatap Johan dengan sumringah. "Tentu saja. Kita bisa membahasnya sambil makan siang?" ucap Arvan. "Thank's bro.. you save my life," lanjut Arvan lirih sambil menepuk pundak Johan. Johan h
_arsanna_

selau dukung cerita ini dengan memberikan gem dan komentar kalian yah, jejak kalian akan sangat berpengaruh bagi progres novel ini,, terima kasih bagi yang sudah memberikan cinta kalian untuk novel ini,,🙏 salam cinta,, ❤️❤️

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status