Share

TUJUH PULUH TUJUH

"Jangan berpikir aku akan menganggapmu sebagai menantuku," ucap Sinta dengan ketus. Wajahnya sama sekali tidak bersahabat.

Amanda ada di dapur sambil mengatur buah yang tadi dibawanya bersama Arvan. Sinta tiba-tiba muncul di hadapannya dan langsung memakinya. Amanda sadar diri akan hal itu, walaupun dia tidak menyangka Sinta akan mengatakannya secara terang-terangan.

"Aku sungguh tidak mengerti apa yang dilihat Arvan darimu, hingga dia terlalu keras kepala untuk menikahimu, kamu pasti sudah menjebak anakku," tuduh Sinta tidak beralasan.

Amanda hanya terdiam mendengar makian ibu mertuanya. Seandainya ibu mertuanya tahu bila perlakuan anaknya juga tidak baik terhadapnya, Amanda yakin Sinta pasti akan menertawakannya.

Disana juga ada mbok Sri yang mendengar dengan ketakutan melihat nyonya besarnya tampak marah dan tidak suka pada menantunya. Wanita paruh baya yang sudah bekerja cukup lama dengan keluarga Baskoro memang menghafal sifat nyonyanya yang sedikit keras kepala namun dia jarang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status