Share

TUJUH PULUH ENAM

Arvan sedang berada di sebuah cafe, dia terlihat menengok pintu cafe beberapa kali mencari seseorang. Dia sedang menunggu Johan, ada yang ingin dibicarakannya. Sebenarnya bukan hal penting, hanya saja dia butuh sedikit saran dari sahabatnya

Tidak lama Johan muncul, dengan setelan yang cukup formal. Dengan jas dan celana bahan. Berbeda dengan Arvan yang hanya mengenakan kaos polo dan celana denim. Arvan cukup terkejut melihat penampilan sahabatnya.

"Sorry bro lama,,, gimana nih," tanya Johan sembari duduk di hadapan Arvan.

"Ada yang ingin gue omongin. Sekalian tanya pendapat loe," balas Arvan sambil menyeruput minuman dinginnya.

"Yaudah cerita aja. Tapi gue udah keren belum?? Gue mau ajak Tasya dinner. Udah lama nggak keluar berdua," ucap Johan dengan mata berbinar.

"Lo ada janji sama Tasya? Mestinya lo bilang.. gue jadi nggak enak," Mendengar itu Arvan jadi merasa tidak enak sudah meminta Johan untuk menemuinya.

"Sejak kapan lo nggak enak gitu sama Tasya? Biasanya juga lo masa bodoh,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status