Share

DELAPAN PULUH

Hari ini Arvan sudah membuat janji untuk bertemu dengan Harris dan membahas tahap akhir pembangunan outlet baru miliknya. Dia harus memastikan tidak ada masalah lain yang perlu dikhawatirkan sebelum outlet resmi dibuka. Arvan sudah menunggu hampir satu jam namun batang hidung Harris belum muncul juga.

Arvan merasa jengkel. Waktunya terbuang percuma satu jam hanya untuk menunggu rival masa lalunya itu. Bagaimana Harris bisa bekerja profesional bila dia membiarkan kliennya menunggu hingga satu jam. Dasar Harris brengsek. Apa dia mencoba menguji kesabaranku?

Arvan yang terlihat gusar, menghela nafasnya kasar saat dilihatnya Harris memasuki restoran yang mereka sepakati dan berjalan ke arahnya sambil melambaikan tangan seolah mereka teman akrab dan tidak ada masalah dengan 'keterlambatan' yang baru saja dilakukannya.

"Kau membuatku menunggu cukup lama," ucap Arvan dengan nada sarkas.

"Tadi jalanan macet. Aku mencoba menghubungimu, namun ponselku mati, aku minta maaf," ucap Harris santai.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status