Share

ENAM PULUH DELAPAN

Arvan berjalan menuju ruang kerjanya sambil bersiul. Sesekali dia akan tersenyum pada staf yang dia lewati. Arvan tampak mengernyitkan keningnya ketika tiba di meja sekretarisnya dan dia tidak menemukan Siska di sana. Arvan melihat sekelilingnya sebentar.

'Apa dia tidak masuk? Mungkin Siska mencoba mengabari semalam untuk memberitahukan hal itu? Mungkin dia sedang tidak enak badan,' pikir Arvan kemudian dia membuka pintu ruang kerjanya dan menutupnya.

bukannya langsung masuk ke ruangannya. Arvan terdiam dibalik pintu. Tidak dapat berkata ketika melihat Siska sudah duduk santai di sofa sambil melepaskan hampir semua kancing di pakaiannya membuat kedua gunung kembarnya yang hanya ditutupi bra terlihat menyembul. Arvan berusaha menelan salivanya kuat.

"Apa yang kau lakukan Siska?? Bagaimana jika bukan aku yang masuk?" ucap arvan yang langsung menutup pintu ruangannya. "kamu sudah gila? bagaimana bila orang lain melihatnya," lanjut Arvan terlihat gugup sambil memperhatikan lewat jendela m
_arsanna_

ikuti terus cerita ini yah teman-teman,, dukung dengan memberikan gem kamu untuk novel ini yah.. gem dari kalian sangat berarti untuk promosi novel ini,, terima kasih,, salam cinta, ❤️❤️

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status