Share

BAB 77 Seorang Sahabat

Henry memarkirkan motornya di samping rumah kediaman orang tua Gilang, dengan wajah yang begitu serius, ia menghela napas panjang. “Aku harus mengatakan ini pada Gilang, sebelum semua terlambat.”

Dengan mantap, ia segera berjalan menuju pintu rumah sahabatnya tersebut, sebelum mengetuk pintu Henry sempat mendengar tawa Gilang di dalam rumah itu.

Entah apa yang pria itu lakukan di dalam, tapi Henry belum pernah mendengar tawa Gilang sekeras itu.

Ada keraguan di dirinya, ia kembali berhenti sejenak. Tidak seharusnya ia mencampuri urusan sahabatnya namun sebagai sahabat yang baik, ia tetap harus mengingatkan sahabatnya. Karena sepertinya Gilang sudah melampaui batas.

Dengan berat, Henry mengetuk pintunya beberapa kali, hingga akhirnya Gilang mengintip di jendela dan mereka saling bertatapan.

Gilang segera membuka pintu. “Henry, kenapa kau bisa ada di sini?” tanyanya kaget.

“Apa kita bisa bicara sebentar?” tanya Henry.

“Tentu, masuklah.” Gilang mempersilahkan untuk masuk namun Henry menol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status