Share

Part 84 Senja di Jakarta 1

Bau minyak kayu putih memenuhi penciuman saat pertama kali Delia membuka mata. Leher, dekat telinga, dan telapak tangan serta kakinya terasa hangat. Samar-samar ia melihat beberapa orang yang mengelilinginya. Ia juga merasakan tangannya di genggam oleh seseorang.

Beberapa detik kemudian, Delia menangis hiteris. Bu Hesti memeluknya erat. "Istiqfar, Nak. Ayo, istiqfar. Barra nggak apa-apa, dia sedang ditangani dokter." Sambil terisak, Bu Hesti menenangkan putrinya. Di usapnya lengan sang anak sambil terus membimbing Delia untuk beristighfar.

Diva turut mengusap-usap lengan adik iparnya. Sementara Samudra yang baru saja menutup telepon segera menghampiri sang adik. "Delia, ini Mas. Jangan khawatir, Barra nggak apa-apa. Dokter sedang menanganinya."

Delia yang terisak dalam pelukan sang mama beralih menoleh pada kakaknya. Semudra memeluknya erat. Meski hatinya sendiri terasa hancur lebur. Ia seperti kembali teringat peristiwa tiga puluh dua tahun yang lalu. Delia seperti sang mama yang te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
Aduh thor kasihan delia semoga barra selamat
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
delia yang kuat ya
goodnovel comment avatar
Agustina Ery
yg kuat delia..jngn sampai amnesia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status