Share

Part 85 Senja di Jakarta 2

Akhirnya pesawat take off tepat pukul 14.40 menit. Di dalam pesawat, Delia lebih banyak melamun daripada bicara. Bu Hesti yang duduk di sebelahnya tak henti mengusap lembut tangan dan perut Delia.

Sementara Pak Irawan bersandar sambil memejam. Pikirannya tak kalah semrawut. Peristiwa hari ini seperti sedang mengulang zaman masih mudanya. Tidak. Semoga kondisi Barra tidak separah dirinya waktu itu. Kasihan Delia, kasihan calon cucunya.

Samudra yang duduk di bangku sebelahnya bersama sang istri, sering sekali menoleh pada Pak Irawan. Pemikirannya pun sama, dia juga terkenang kisah silamnya seperti sang papa.

1 jam lebih 30 menit akhirnya mereka sampai juga di Bandara Soekarno-Hatta. Lutut Delia terasa lemas meski hati tidak sabar untuk segera melihat keadaan suaminya.

Sesampainya di rumah sakit, rombongan Pak Irawan disambut oleh Pak Adibrata dan Bu Diyah. Wanita itu memeluk menantunya erat. "Bagaimana keadaan Mas Barra, Ma?"

"Masih di ruang ICU, Nak," jawab Bu Diyah sambil menangis.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
Thor barra jangan tinggalin delia ya, biar endingnya happy
goodnovel comment avatar
Setya Radja
jgn bilang author cinta yg kau bawa pergi di bara nya yg ninggal di sini
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
jangan lah hilang ingatan....nggak seru..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status