Share

Bab 0079

Yara pergi ke rumah sakit keesokan harinya setelah sarapan.

Seburuk apa pun Melanie, Zaina tidak pernah jahat padanya.

"Bibi, bagaimana keadaanmu?"

Yara sudah pernah bertanya tentang penyakit Zaina, tetapi Zaina selalu menjawab tidak apa-apa. Padahal dia sudah lama tidak keluar dari rumah sakit.

"Biasa saja."

Zaina menarik senyuman di bibirnya dan menatap pergelangan tangan kanan Yara yang masih terbungkus. Matanya langsung memerah.

"Sini, Bibi ingin lihat tanganmu."

Dia menghela hidungnya dan mencoba mengendalikan emosi.

"Nggak sakit lagi."

Yara duduk dengan patuh dan meletakkan tangan kanannya di tangan Zaina.

"Jahitannya bisa dilepas beberapa hari lagi."

Dia mengatakannya sambil tersenyum. Tatapan prihatin di mata Zaina membuat hatinya terasa berat.

Betapa indahnya jika Zaina adalah ibunya ...

"Apa kata dokter? Apa ada pengaruhnya saat digunakan untuk aktivitas nantinya?"

"Nggak kok." Yara menggelengkan kepalanya.

"Kamu bohong padaku?" Zaina tidak bisa menahan tangisnya. "Kamu nggak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status